Dalam pembuatan sebuah website, ada 2 (dua) buah komponen penting yang harus anda miliki, yaitu Domain dan Hosting. Sebenarnya apa itu Domain dan apa itu Hosting? Mengapa keduanya diperlukan dalam sebuah website?
Singkatnya bisa dianalogikan sebagai Rumah.
Hosting adalah rumah bagi website, tempat dimana file-file website itu diletakkan dan bisa diakses oleh orang lain. Sedangkan domain adalah alamat dari rumah tersebut.
Domain
Domain adalah nama atau alamat dari sebuah website. Ketika kamu ingin mengunjungi sebuah website, kamu akan mengetikkan namanya pada kolom “URL” di browser. Sebagai contoh, website Facebook memiliki alamat Facebook.com, atau website ini yang beralamat di lembaran.web.id.
Pada dasarnya, domain adalah sebuah nama unik yang digunakan untuk mengidentifikasi alamat IP dari server yang menyimpan file-file website yang dituju. Alamat IP ini terdiri dari susunan angka yang terdiri dari beberapa digit angka (untuk IPV4) yang menunjukkan lokasi dari sebuah komputer server.
Contoh alamat IP untuk website Facebook adalah 157.240.217.35. Jadi ketika pengunjung membuka Facebook, maka akan diarahkan ke server pada alamat IP tersebut untuk kemudian server akan menampilkan halaman website yang diminta.
Menghafal sederet angka IP tadi tentunya akan menyulitkan kita, untuk itulah nama Domain digunakan. Kita akan lebih mudah mengingat “kalimat” daripada sederet angka bukan?
Jadi dengan menggunakan domain tentu akan mempermudah pengunjung untuk mengakses dan mengingat alamat website.
Nama domain terdiri dari dua elemen utama, yaitu nama website dan ekstensi nama domain.
Sebagai contoh website Facebook yang memiliki alamat domain Facebook.com. Maka nama website adalah “Facebook” dan ekstensi nama domain “.com”.
Nama ekstensi domain bisa terdiri dari 2 level. Sebagai contoh website Lembaran ini memiliki nama domain “Lembaran” dan ekstensi “.web.id”.
Dimana “.id” merupakan Top Level Domain (TLD) sedangkan “.web” adalah Second Level Domain.
Subdomain
Subdomain adalah sebuah domain yang merupakan bagian dari domain utama. Subdomain terletak di depan nama domain. Contoh website email milik Google yang beralamat “mail.google.co.id”, maka subdomainnya adalah “mail”.
Contoh lain “photos.google.com”, subdomain-nya adalah “photos”.
Cara Kerja Domain
Ketika kamu mengetikan nama domain di browser, maka browser akan menghubungi DNS Server untuk mendapatkan alamat IP Server dari domain tersebut, untuk selanjutnya meneruskan permintaan halaman website ke alamat server yang dituju.

DNS (Domain Name System) adalah sebuah sistem untuk menyimpan informasi data dari domain ataupun hostname dalam sebuah jaringan. DNS ini seperti buku telepon yang menyimpan alamat IP Server untuk semua Domain yang terdaftar.
Siapa Yang Mengelola Domain?
Penamaan domain tidak boleh sembarangan. Kamu tidak bisa langsung membuat nama domain sendiri dan menggunakannya untuk server kamu. Nama domain itu harus kamu daftarkan terlebih dahulu agar semua DNS server mengetahui nama domain dan alamat IP server kamu. Tentunya, jika nama domain itu belum didaftarkan oleh orang lain.
Nah, lembaga yang mengawasi dan mengatur kebijakan tentang penggunaan domain adalah ICANN (Internet Corporation for Assigned Names and Numbers).
Cara Mendaftarkan Domain
ICANN tidak melayani pendaftaran domain. Untuk bisa mendaftarkan domain harus melalui registrar. Registrar adalah perusahaan tempat pendaftaran domain yang telah diakreditasi oleh ICANN. Tentu saja, untuk mendaftarkan domain kamu harus membayar sejumlah biaya dan harus diperjang setiap tahunnya.
Harganya bervariasi tergantung jenis TLD yang dipilih. Mulai dari puluhan ribu hingga ratusan ribu per-tahun. Bahkan untuk TLD premium bisa mencapai jutaan.

Ada banyak registrar di Indonesia. Salah satunya adalah Niagahoster. Kamu bisa mendapatkan domain murah di website mereka.
Proses pendaftaran domain cukup mudah, kamu tinggal cari nama domain yang diinginkan dan tentukan ekstensi domainnya (TLD). Jika masih tersedia kamu tinggal melakukan pemesanan dan lakukan proses pembayaran. Untuk registrar di Indonesia biasanya bisa melakukan transfer antar bank, sedangkan untuk registrar di luar negeri biasanya membutuhkan kartu kredit sebagai media pembayaran.
Perlu diingat, bahwa untuk TLD kode negara Indonesia (ekstensi .id) biasanya membutuhkan beberapa dokumen, seperti KTP, NPWP, dan sebagainya.
Setelah domain didaftarkan melalui registrar, selanjutnya adalah mengarahkan domain tersebut ke server / hosting. Caranya cukup memasukkan NS record dari server / hosting yang akan digunakan pada menu DNS Management di control panel registrar yang kamu gunakan.
NS merupakan singkatan dari Name Server yang menunjukkan nama server yang digunakan untuk mengarahkan domain ke server tertentu. Server inilah yang menyimpan file-file website milik kamu.
NS Record ini bisa kamu dapatkan ketika kamu berlangganan server / hosting, biasanya di halaman control panel disediakan informasi dari Nameserver untuk hosting kamu.

Pada contoh diatas, nameserver yang perlu kamu masukkan adalah:
ns1.niagahoster.com
ns2.niagahoster.com
Setelah memasukkan kedua Nameserver tersebut ke menu DNS Management, selanjutkan kamu harus menunggu untuk NS record untuk domain tersebut menyebar ke semua DNS Server di seluruh dunia agar semua orang dapat mengakses domain baru kamu. Proses ini membutuhkan waktu beberapa jam (kadang hingga 1 hari).
Jangan khawatir, proses ini semuanya otomatis. Kamu cuma cukup memasukkan Nameserver tersebut, simpan, dan selesai.
Hosting
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, Hosting adalah tempat menyimpan file-file digital baik berupa text, gambar, ataupun video yang nantinya akan ditampilkan dalam bentuk website.
Memiliki domain saja tentu belum cukup untuk bisa menampilkan website kamu. Kamu butuh tempat untuk menyimpan, memproses, dan menampilkan halaman website kamu. Inilah yang dimaksud dengan Hosting.
Seperti halnya domain, ada banyak penyedia layanan hosting baik di luar negeri maupun di dalam negeri. Dari yang gratis hingga berbayar.
Harganya pun bervariasi, tergantung dengan jenis hosting yang digunakan.
Jenis-Jenis Hosting
Jenis-jenis hosting yang umum digunakan adalah:
- Shared Hosting
Shared Hosting adalah jenis hosting yang berbagi sumber daya dengan website-website lain, atau pelanggan lain. Dalam artian, dalam 1 server terdiri dari beberapa website dan pelanggan.
Hosting ini merupakan pilihan yang termurah dari jenis hosting yang lain. Cocok untuk website pribadi, profile company, dan blog yang simple. - Dedicated Hosting
Merupakan hosting yang didedikasikan untuk 1 pelanggan atau klien. Dimana klien memiliki hak penuh untuk semua sumber daya dari server tersebut (RAM, CPU, Harddisk, Bandwith).
Jenis hosting ini biasanya lebih mahal dari jenis yang lain, karena pelanggan menyewa 1 server penuh untuk digunakan oleh website mereka. Sehingga jenis hosting ini cocok untuk website yang membutuhkan performa tinggi seperti Toko Online, Website komunitas, aplikasi sosial media, hingga aplikasi enterprise. - VPS Hosting
VPS adalah singkatan dari Virtual Private Server. Dimana dalam 1 server dibuat beberapa Virtual Machine yang memiliki sumber daya tersendiri.
Jenis ini lebih murah dari Dedicated Hosting, hanya saja meskipun memiliki sumber daya sendiri tetap harus menjaga penggunaannya agar tidak menggangu kinerja Virtual Machine lain yang berada dalam server tersebut.
Selain jenis-jenis hosting diatas, ada juga Cloud Hosting, Colocation Server, Managed Hosting, dan lainnya.
Menentukan Pilihan Hosting
Pertama tentukan dulu jenis website kamu. Apakah itu website personal, Blog, atau Toko Online. Ini penting untuk memperkirakan jumlah sumber daya yang dibutuhkan untuk menjalankan website tersebut.
Setelah itu perhitungkan kemungkinan jumlah pengunjung. Semakin banyak pengunjung tentu membutuhkan bandwith yang lebih besar.
Sebagai gambaran, jika kamu hanya membutuhkan website pribadi, dimana hanya menampilkan informasi tentang profil kamu, portofolio, dan hanya terdiri dari beberapa halaman dengan hanya beberapa gambar dan sedikit video, maka cukup berlangganan Shared Hosting. Tidak perlu VPS ataupun Dedicated Server jika hanya untuk website simple.
Tapi jika kamu membuat toko online yang memiliki puluhan hingga ratusan produk, dan menargetkan ratusan hingga ribuan pengunjung per-hari, kamu bisa memulai dari VPS Hosting dengan spek medium keatas. Nantinya jika toko online kamu semakin berkembang dan kapasitas VPS yang kamu gunakan sudah mulai tidak memadai, kamu bisa upgrade ke Dedicated Hosting.
Kamu bisa cek disini untuk mendapatkan informasi dan berlangganan hosting murah berkualitas
Nah, jika kamu sudah mengerti pengertian dari Domain dan Hosting, sekarang saatnya kamu memulai membuat website kamu sendiri.
Ingat! Domain itu bersifat untik, jangan sampai domain incaran kamu sudah digunakan oleh orang lain. Segera daftarkan domain kamu disini, dan jangan lupa sekalian Hostingnya 😁 👍